
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memastikan kegiatan pengembangan vaksin Covid 19 oleh anak bangsa akan mendapat dukungan yang lebih kuat. BRIN, sebagai badan, kini tidak hanya memfasilitasi para peneliti. Namun juga bertanggung jawab memastikan agar infrastruktur, sumber daya manusia (SDM), serta anggaran dalam melakukan penelitian tercukupi.
"Sekarang kita yang melakukan (penelitian), para periset itu semua berada di bawah kita sekarang," sambung dia. Tidak seperti kementerian, BRIN sebagai badan bukan hanya membuat suatu kebijakan yang berskala nasional. Tapi juga turut melaksanakan kebijakan tersebut.
"Kita tidak hanya membuat kebijakan, tapi juga melaksanakan, dan jadi pelaksananya," tutur Laksana. Tahun ini salah satu fokus utama BRIN yakni melakukan realokasi anggaran, untuk mendukung pengembangan vaksin Covid 19 oleh para peneliti tanah air. Mekanisme pendanaan kepada para pengembang vaksin Covid 19 pun kini diubah.
Bukan lagi berbasis hibah, tetapi langsung diberikan kepada peneliti per tahapan penelitian vaksin. "Sehingga proses administrasi jadi lebih simpel, dan semua tim peneliti vaksin Covid 19 bisa dibiayai oleh BRIN," ujar Laksana. "Bahkan kalau ada tim baru sekalipun kita welcome sesuai dengan progresnya. Dana juga tidak terkunci di salah satu tim," sambung dia.