
Penggemar boyband Korea Selatan BTS, yang tergabung dalam komunitas BTS ARMY Help Center mengadakan diskusi bersama Murray Stein. Diskusi dilakukan secara virtual pada tanggal 26 Juni lalu. Murray Stein menulis buku Map of the Soul: 7, yang menganalisis lagu lagu karya BTS dalam album Map of the Soul: Persona.
Lagu BTS itu dianalisis melalui pendekatan psikoanalisis Carl Gustav Jung, seorang tokoh psikologi legendaris. Sebagai informasi, BTS merilis kembali album Map of the Soul: Persona dengan judul Map of the Soul: 7 untuk ulang tahun BTS ke 7 tahun 2020. Perilisan album Map of The Soul: 7 itu pun mendapatkan tambahan lagu Interlude: Shadow dan Outro: Ego.
BTS terinspirasi dari buku Murray Stein yang berjudul Jung's Map of the Soul: An Introduction dalam pembuatan album Map of the Soul tersebut. Murray Stein mengungkapkan kepada 500 peserta diskusi bahwa ia sangat kagum kepada BTS karena sudah menjadikan sebuah buku dan teori psikologi sebagai inspirasi albumnya. “Awalnya saya tahu dari mahasiswa saya bahwa sebuah grup musik di Korea Selatan menjadikan teori saya sebagai inspirasi lagunya," ucap Murray Stein yang tinggal di Swiss itu.
“Saya terkejut, sempat takut kalau apa yang disampaikan itu meleset dari teori, ternyata mereka menyampaikannya dengan baik,” ceritanya lebih jauh. Menurut Murray Stein, teori Carl Jung sendiri sangatlah praktis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari. BTS pun mempermudah masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengenal teori teori yang penting untuk kesehatan mental tersebut lewat lagu lagu mereka.
“Teori Carl Jung tersebut merupakan bagian dari pikiran manusia, ada kaitannya dengan hubungan dengan orang lain, juga kesehatan mental kita yang klinis,” ungkap Murray Stein. Kawan Puan, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tiga teori Carl Jung yang diangkat BTS lewat lagu lagunya: Persona, Shadow, dan Ego. Melansir dari , Carl Jung menyatakan bahwa kepribadian manusia itu terdiri dari beberapa lapisan.
Lapisan paling luar yang sangat mudah dilihat orang lain disebut p ersona. Persona merupakan wajah publik dari setiap manusia, apa yang orang lain pahami dari kita, dan sebatas mengenali “kulit” kita. Dalam lagu Intro: Persona, BTS menunjukkan lapisan luarnya yaitu bagaimana mereka hadir untuk menghibur.
Namun, karena hanya terlihat “kulit” saja, mereka pun merasakan krisis eksistensial dengan lirik yang tertulis, “Siapa saya, apa yang saya mau? Apa yang kamu mau saya lakukan?” BTS jelas mempertanyakan eksistensi diri untuk diri mereka sendiri atau orang lain lewat lagu tersebut. Lapisan selanjutnya ini lebih gelap. Shadow merupakan lapisan yang mengerikan dalam kepribadian manusia.
Pada lapisan ini, kamu dapat merasakan trauma, kesedihan, kesalahan, kemarahan, dan depresi. Walaupun menyakitkan, Murray Stein mengatakan, “ Shadow kita butuhkan untuk seimbang. Sisi gelap dalam hidup kita pun kita butuhkan untuk menjadi pribadi yang utuh dan untuk jadi rendah diri.” Lewat lagu Interlude: Shadow , BTS menggambarkan sisi gelapnya yang sebenarnya takut dengan popularitas yang mereka rasakan.
Adalah lirik Interlude: Shadow yang mengatakan, "Aku takut, terbang tinggi itu menakutkan. Tidak ada yang memberi tahuku betapa sepinya di sini." Mereka berbagi masalah kesehatan mental mereka seperti depresi, kesendirian yang mereka rasakan, dan rasa tidak pernah puas yang menyakitkan. Ego merupakan lapisaninti dari kepribadian manusia yang menjelaskan nilai dalam kehidupan kita dan juga karakter kita sebagai manusia yang utuh.
Lapisan ini berkembang ketika manusia memiliki keyakinan dan rasa cinta yang dalam kepada dirinya. Berangkat pada konsep kepercayaan diri, pada lagu Outro: Ego, BTS menghadirkan musik yang cerita, sebagai pencapaian atas rasa cinta kepada diri sendiri setelah melewati persona dan shadow. Lewat lagu tersebut, BTS menceritakan bagaimana hidup tidak pernah pasti dan tantangan tidak pernah pergi, maka kita harus terus bangkit.
“Lihat ke depan, jalan semakin terang, teruslah maju,” tulis BTS untuk liriknya. BTS mengajak pendengar musiknya untuk lebih mengenal diri sendiri lewat teori kepribadian Carl Jung. Perintis BTS ARMY Help Center, Sharon Mailangkay, menyampaikan pada PARAPUAN pada hari Senin (28/6/21), bahwa BTS membantu ARMY untuk banyak belajar lewat teori psikologi tersebut.
“Buku psikologi tersebut membuat mereka (BTS) menulis perjalanan sebagai musisi maupun manusia dalam menemukan diri mereka sendiri lewat ‘peta jiwa'," ucap Sharon. “Aku sebagai lulusan psikologi juga menyambut ini dengan sangat positif dan antusias karena kalau dipikir siapa yang bisa buat textbook kuliah psikologi seasyik ini untuk dipelajari?” jelas perempuan itu lebih lanjut. Sharon juga menyampaikan bahwa dengan mengadopsi teori kepribadian tersebut, BTS berhasil membantu banyak ARMY dalam hal masalah kesehatan mental.
BTS telah berhasil menyampaikan teori psikologi yang cukup rumit namun penting lewat lagu lagunya yang sangat mudah untuk dinikmati penggemar. (*) Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.